– Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:00 WIB
Apel siaga penanggulangan bencana hidrometeorologi di Kota Magelang, Jumat (20/12/2024). (IST)
RADARMAGELANG.ID, Magelang – Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Magelang Machbub Yani Arfian mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Pasalnya, beberapa titik wilayah di Kota Magelang memiliki tingkat kerawanan bencana yang berbeda, sesuai karakteristik wilayah masing-masing.
Bencana longsor misalnya, terjadi di daerah kemiringan/tebing dan bantaran sungai. Seperti di Kampung Tidar Dudan, Wates, Rejowinangun Utara, Panjang, Gelangan.
“Tetapi sekali lagi, longsor di Kota Magelang masih tergolong kecil, namun tetap waspada,” ungkapnya, usai apel siaga bencana di kantor setempat, Jumat (20/12/2024).
Mskipun Pemkot Magelang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang salah satunya banjir, namun kemungkinan kecil terjadi di Kota Magelang. Karena kondisi geografisnya.
“Hanya genangan, bukan banjir. Artinya jika hujan selesai, maka air akan ikut surut. Penyebabnya (genangan) karena drainase yang tidak mencukupi,” imbuhnya.
Sementara ancaman angin kencang, diperkirakan tidak sampai berpotensi angin puting beliung. Meski, terpaan angin kencang kerap merobohkan pepohonan.
Sementara itu, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi mengatakan ancaman di luar hidrometeorologi yang paling sering terjadi adalah kebakaran.
Hamzah ingin menguatkan upaya preventif. Agar tidak jatuh korban jiwa dan materi saat terjadi bencana apapun. (put/lis)
Editor: Lis Retno Wibowo